Share

Bab 223: Sibuk Bermain Ponsel

“Tanganmu kenapa Gal?” Al menunjuk lengan adiknya ditempel plester putih.

Paska pemeriksaan Gal selesai, Livy segera membawa anak-anaknya pulang ke mansion, tidak lupa ia mengucap banyak terima kasih pada Penelope.

Sekarang, dua malaikat kecil itu sedang duduk di atas sofa ruang keluarga. Mereka menonton serial kartun kesukaan, sembari menunggu El pulang.

“Aku disuntik lagi Kak, dan ini sakit,” adu Gal matanya berkaca-kaca serta pipi menggembung. “Om dokter bilang, supaya aku tetap sehat tapi kemarin ‘kan sudah dikasih obat oleh Kak Al,” sambung Gal tidak mengerti.

Al tampak mengetuk dagu, bocah itu berpikir keras. Padahal Al sangat menginginkan adiknya tidak lagi menerima jarum suntik atau obat-obatan pahit.

“Mungkin, agar obatnya berkerja maksimal Gal. Kamu tenang saja, nanti aku cari informasinya di internet.” Al memeluk Gal dan menepuk punggung kurus.

“Terima kasih Kakak. Tanganku sakit disuntik terus,” rengek Gal.

Berbeda dengan dari dua anaknya, Livy duduk beralaskan permadani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status