Share

Gadis Kuat

Namun, Bagas yang telah lebih dulu berucap. "Sampai jumpa besok, ya." Sementara Marta yang awalnya agak kaget, karena mungkin dikira pria itu akan berbuat apa, kini tersenyum lebar.

"Iya, aku harus segera beristirahat."

"Silahkan." Bagas mengulurkan tangan kanan ke depan, dengan badan membungkuk. Mempersilakan gadisnya segera masuk, cara yang digunakan seperti sedang meminta pada seorang putri.

Tak bisa berkata apapun lagi, Marta hanya mengulum senyum dan segera membuka pintu kamar. Jika ia bicara lagi, bisa dipastikan sampai nanti akan tetap berada di sini.

Hingga di depan ranjangnya, senyum itu tak kunjung hilang dari wajah Marta. Ia duduk di sana, dengan sorot mata mengarah ke pintu, yakin bahwa Bagas tadi belum beranjak pergi dari sana.

Tak bisa lagi melukiskan, betapa senang rasa hatinya saat ini. Bisa dekat dengan seorang pangeran yang memiliki sikap selembut itu, adalah kebanggaan tersendiri. Apalagi jika nanti dirinya benar-benar dipersunting pria ningrat itu.

Tapi, mana mungk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status