Share

Kesulitan Belajar

"Siapa itu?"

"Seseorang yang ada di depanku. Ayolah, buka mulutmu." Marta tercengang, karena tiba-tiba di depan mulutnya telah siap sebuah sendok dari tangan Bagas.

Ah, pria ini benar-benar romantis. Betapa bahagianya ia mendapatkan sosok seperti ini. Ia tak langsung menerima suapan dari sang pria, melainkan malah menerawang jauh. Diperlakukan seperti ini, siapalah yang tak senang.

Namun, baginya hal itu cukup menyiksa. Karena tentu saja, sikap lembut Bagas akan menjadi penghambat bagi niat Marta. Dan ia benar-benar bingung, bagaimana harus bersikap.

"Ayolah, kenapa malah melamun?"

"Eh, maaf. Aku, bisa sendiri," Ucap Marta kikuk, sambil merebut sendok dari tangan Bagas yang kemudian terkekeh.

Marta menyuap cepat, kemudian merebut piring dari Bagas dan memakannya dengan tergesa-gesa. Sampai ia tersedak dan terbatuk-batuk.

"Marta, Marta. Kau ini aneh sekali?" Bagas bergumam lirih. Tak habis pikir. Ia juga mendekatkan gelas ke depan wajah sang gadis. "Pelan-pelan saja makannya."

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status