Share

Senja Yang Indah

"Tentu saja, cucuku. Bagas ini, adalah murid kesayangan Kakek." Kakek bahkan menepuk pundak Bagas dengan binar wajah bangga.

"Murid kakek?" Gumam Marta makin tak percaya, apalagi melihat dua wajah pria di depannya saling tersenyum dan terlihat sangat akrab.

"Yah, kakekmu ini adalah guruku. Dan aku juga baru tau semua itu, sekarang ini. Kau pasti kaget, kan? Sama. Aku juga," Celoteh Bagas.

"Sejak kapan, kalian saling kenal?" Tanya Marta mulai panik. Jika pada akhirnya kejadiannya seperti ini, bagaimana ia bisa melanjutkan rencananya untuk balas dendam?

Ah, benar-benar! Rasanya semua tak ada yang mendukung tekad itu. Ia kini tertegun saja melihat keakraban mereka, yang saling mencurahkan rasa rindu. Juga saling menceritakan pengalaman masing-masing. Merasa diabaikan, Marta agak menjauh ke dekat tungku berbahan tanah yang masih menyisakan bara api di dalam sana.

"Srikandi," Suara Kakek terdengar memanggil, Marta menoleh kaget, lalu meletakkan telunjuk di depan mulutnya. Memberikan isyara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status