Share

BAB 25. Berasa diperhatiin.

Baru kali ini lagi, setelah sekian lama menjanda, aku ada yang mengajak pergi.

Bukan tak ada yang mengajak pergi. Tapi, aku sering menolaknya. Bukan tanpa alasan aku menolak mereka. Melainkan karena yang mengajakku pergi kebanyakan adalah para lelaki beristri yang sudah memiliki anak.

Mana tega aku pergi dengan suami orang. Apalagi yang di kencani adalah seorang ayah yang tidak berstatus sebagai seorang suami. Tapi juga mempunyai anak yang selalu menunggu kepulangannya di rumah.

Dag, dig, dug hatiku gelisah. Kulirik cermin setengah badan yang ada di kamar. Penampilanku sudah lumayan wah. Bisa kubilang. Tidak terlalu menor. Tapi juga tidak terlalu pucat.

Aku cantik.

"Ayo Sis. Lama amat dandannya. Kayak mau ada acara lamaran aja!"

Astaghfirullah si Dudu ... Kayak gak pernah jatuh cinta aja!

Aku mengelus dada beberapa kali. Debat jantungku seakan tak mau ku ajak kom
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status