Share

Negosiasi

Malamnya keluarga Nagita kembali datang. Pembicaraan cukup menguras emosi. Aku saja geram dengan permintaan keluarga Nagita yang sangat berlebihan.

"Kami mau pernikahan yang meriah dan disiarkan di media," ungkap Ibu Nagita.

"Satu lagi maharnya harus tinggi seperti dalam video rekayasa waktu itu," sambung Ayah Nagita.

"Sebenarnya apa mau kalian, hah? Menikahkan anak kalian denganku atau mau memerasku?" tanya Mas Gilang emosi.

Ibunya Nagita menyeringai disertai senyum miring. "anak saya ini mahal, berpendidikan tinggi, karier bagus. Paling penting dia sudah memiliki tiga orang anak dan sudah pastinya dia subur. Tidak seperti istri pertama Anda."

Tak bisakah wanita itu bicara tanpa menyudutkanku. Perbuatan apa yang kulakukan padanya, sehingga dia pertama dia datang selalu menghinaku. Nagita juga tidak memberitahu bahwa aku juga hamil. Bukan aku yang tak mampu memberikan keturunan pada Mas Gilang.

"Tolong mulutnya dijaga, Bu. Sampaikan tujuan Ibu ke sini, tanpa harus menyindir orang lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Septi Dwi Handayani
bagus dan menarik. semoga banyak yang gak terkunci biar lebih muda baca nya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status