Share

Seputar Kehamilan

Nadia sudah membuat keputusan akan memutus benih yang diberikan Abimana sebelum cairan itu berubah menjadi segumpal daging, hanya saja dirinya terlalu sungkan datang ke bagian kandungan. Namun, bagaimanapun juga dirinya harus memberanikan diri. Di sela-sela istirahat, gadis ini membuka laptopnya, melihat-melihat alat kontrasepsi yang memiliki berbagai macam jenis.

“Nad, kamu yakin mau pasang alat seperti itu? Itu kan pencegah kehamilan,” protes heran Amira.

“Mau bagaimana lagi, saya belum siap jadi ibu,” aku terang-terangan Nadia.

“Ish, saya saja mau jadi ibu, tapi kamu yang sudah menikah tidak mau!” protes tegas Amira.

“Saya belum siap, kalau dipaksakan juga nanti tidak baik.” Nadia masih mengaku secara blak-blakan.

“Iya deh iya ....” Amira tidak memiliki nasihat apapun karena Nadia yang menjalankan rumah tangga, gadis ini hanya memerhatikan setiap hal yang dicari oleh Nadia. “Ih seramnya ..., masa benda seperti itu dimasukan, kamu tidak ngilu?” Amira bergidik dengan roma berdiri.

“N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status