Share

Bab 50

Keranjang belanja yang kami dorong bersama hampir penuh, tapi Mas Dio tetap memutari rak-rak tinggi. Senyum kami tak pernah lepas. Kekonyolan suamiku ini kambuh. Ada saja yang dilakukannya. Mencuri ciuman di pipiku atau menempelkan benda dingin hingga aku berjengit. Tawanya lepas mengundang perhatian.

“Mas, malu lah …,” kataku pura-pura merajuk.

“Malu kenapa? Sama istri sendiri ini.” Dia manyun lucu membuatku ingin tertawa.

 Bisik-bisik kekaguman beberapa kaum hawa membuat dadaku panas dibuat cemburu. Jelas aku tak ingin suamiku tahu. Segera kugamit lengannya menjauhi mereka. Para perempuan yang mungkin haus kasih sayang.

“Kenapa?” tanyanya bingung lalu mengikuti arah pandangku. Tawa tengilnya mencurigakan.

“Hai!

Lihat kalian berhasil membuat istriku cemburu,” katanya keras membuat beberapa orang terbahak semakin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status