Share

Bab 52

Matahari masih malu-malu untuk menampakkan diri karena mendung masih bergelayut meski hujan semalam telah berhenti. Bau tanah basah di pekarangan samping terasa menyejukkan. Telah Dua pekan aku dan suami pindah ke rumah ini dari apartemen yang terasa sempit.

“Enjang lemes banget, Mas ….”

“Saking semangatnya beberes, kelelahan ya?” katanya sambil memegang dahiku.

“Agak hangat. Apa demam? Ke dokter ya ….”

“Nanti sore kita ada jadwal ketemu dokter Marta mengambil hasil biopsy milikmu, sekalian saja,” kataku lemah.

“Ya.

Kemarin lalu aku malas mengambil hasil tiap test.

Semua berkas kesehatan milikku ada di Marta,” katanya datar.

 Mas Dio memang tak semangat berobat sejak awal kalau saja aku dan dokternya tak berusaha membujuk dengan sabar. Dokter Marta memang berteman den

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status