Share

Bab 55

“Ma, sepertinya Kak Dio mengira ini kecelakaan motor waktu Rindi masih SMP dulu,” kata wanita berambut lurus sebahu itu membuat tubuh luruh ke sofa di belakangku berdiri.

Mama Salma menutup mulut dengan tangan. Pak Bayu juga mengalihkan pandangan dengan menyeka ujung mata. Aku bingung harus bagaimana tanpa sadar aku mengelus perut yang masih rata. Semoga tidak amnesia permanent.

Mas Dio mulai memegangi kepalanya sambil merintih pelan. Sang Mama segera sadar dan memegangi tangn putranya menenangkan sambil menatap tajam menantu perempuannya itu sebagai tanda agar tak mengucapkan kata-kata yang memberatkan pikiran untuk mengingat.

“Jangan pikirkan apapun. Masih banyak waktu sampai kamu pulih, Nak.”

“Kenapa, Ma?

Jangan sedih.

Apa luka di kepalaku parah?

Ini sakit kalau digerakkan,” katanya sambil mendesah kesakitan.

“Suda

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status