Share

315). Extra Chapter 13

***

"Duh siapa sih?"

Masih dengan kedua mata terpejam, Alula mengulurkan tangannya—meraba-raba meja nakas di samping kasur untuk mencari ponsel yang saat ini berdering cukup nyaring.

Entah siala yang menelepon, yang jelas Alula merasa sangat terganggu oleh bunyi dering ponselnya tersebut.

"Ketemu," gumam Alula ketika akhirnya dia menemukan apa yang dicarinya.

Mengambil ponsel tersebut, perlahan Alula membuka matanya dan yang dia temukan di layar adalah nama Reano.

"Reano. Ngapain sih?"

Beringsut, Alula mengubah posisinya menjadi duduk sebelum akhirnya menjawab panggilan dari Reano.

"Halo, Rean. Kenapa?" tanya Alula parau.

"Baru bangun?"

"Iya."

"Dih, belum sholat dong?" tanya Reano.

"Emang ini jam berapa?" tanya Alula yang memang belum sempat melihat jam baik itu di ponsel mau pun di dinding kamar.

"Jam lima pagi," kata Reano. "Ke air gih sana, cuci muka, wudhu, terus sholat."

"Iya."

"Nanti jam enam aku ke kamar kamu," ungkap Reano—membuat Alula seketika mengerutkan keningnya.

"Mau nga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status