Share

35. Adik Ipar.

“Wanita menyebalkan itu juga di sini?! Di dalam rumah ini?!”

Leon tersenyum penuh kepuasan. Keberadaan wanita yang selalu dia anggap sebagai pengganggu, untuk pertama kalinya Leon merasa bahwa keberadaannya telah berguna walaupun itu hanya satu kali.

“Jadi sekarang, kamu pilih duduk diam di sini, atau keluar dan bertemu dengan dia di luar sana?”

Riri menggelengkan kepalanya sekuat tenaga, dengan sangat erat Riri memeluk tubuh Leon agar tidak jauh-jauh darinya.

“Lebih baik mati bosan di sini dari pada mati terkena serangan jantung di luar sana.”

Leon mematung ketika mendengar kata ‘serangan jantung' yang di ucapkan oleh Riri. Ingatan-ingatan itu kembali merasuki pikirannya yang membuat Leon tak dapat berpikir dengan jernih.

“Mas? Mas kenapa?”

Setetes air jatuh dari mata Leon yang pandangannya telah kosong. Seolah terbawa kembali ke masa lalu, pandangan yang Leon lihat kini bukanlah pemandangan kamarnya, melainkan sebuah tempat di mana terdapat banyak dokter yang sedang di landa kepanika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status