Share

41. Rasa Bersalah.

Leon menertawakan laki-laki di depannya yang sedang berjuang untuk menyerangnya, setelah beberapa kata-kata yang Leon keluarkan, laki-laki itu terus saja menggeliat seperti cacing yang sedang kepanasan.

“Apa yang kamu katakan? Kenapa dia bisa sampai seperti itu?”

Alis dan bibir Leon terangkat secara bersamaan, pandangannya tertuju pada pantulan ayahnya yang ada di cermin depannya.

Tangannya tergerak untuk memberikan selembar kertas kepada ayahnya yang berada di belakangnya.

Dengan berbagai pertanyaan yang berkecamuk di pikirannya, pak Arjuna mengambil kertas dari Leon. Dan untuk yang kedua kalinya pak Arjuna di buat terkejut dengan apa yang baru saja di berikan oleh putranya.

“I-ini maksudnya apa? Kamu nggak lagi bercanda kan?”

Dada pak Arjuna bergemuruh ketika membaca sebuah surat dari rumah sakit yang menyatakan bahwa bu Laras atau yang sekarang menjadi istrinya kini di nyatakan mandul dan rahimnya rusak setelah satu tahun melahirkan Satria.

“Itu laporan 19 tahun yang lalu, satu ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status