Share

Bab 34. Bukankah Keturunan Abraham Sudah Meninggal?

Echa yang sudah tak punya energi, dan kembali mendengar hal itu, kepalanya terasa lebih berputar-putar dan langsung tak sadarkan diri di gendongan suami.

Tentu Niko murka sejadi-jadinya. Dia menatap Berry dengan mata menyala-nyala, “Kamu harus membayar semua ini, bajingan!”

Berry yang ketakutan, lantas dia segera berjalan ke arah mobilnya, tetapi baru saja melangkah, beberapa orang bertubuh besar sudah berdiri di depannya.

Berry tersenyum miring, mengira bahwa orang-orang itu mencari Niko. Kali ini dia yakin mereka tak akan salah sasaran seperti kemarin malam.

“Kalian datang tepat waktu. Orang yang kalian cari ada di sini,” ucapnya sambil menunjuk ke arah Niko berdiri.

Namun beberapa orang itu justru melangkah ke arahnya dengan tatapan bringas. Tentu Berry spontan melangkah mundur sambil menelan ludahnya.

“Aku Berry, bukan Niko yang….”

BUGH! BUGH!

Ucapan Berry terpotong oleh pukulan pukulan bertubi. Belum juga lukanya mengering, tubuhnya kembali menjadi sasaran empuk.

Seperti biasa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status