Share

Bab 49. Senjata Makan Tuan

“Kamu dipecat!” seru Danang begitu dingin. “Silahkan hubungi polisi untuk menangkap dirimu sendiri!”

Dalam sekejap ekspresi Melda berubah drastis. Dia kaget bukan main, “Apa? Pak Danang mau memecat saya? Saya salah apa? Saya….”

Sebelum Melda menyelesaikan kalimatnya, sebuah rekaman suara dari ponsel milik Echa terdengar keras.

[Kopi favorit Pak Danang bukan ini. kopi favoritnya adalah mocha. Jadi, pergi dan pesankan lagi.]

[Apa kamu serius? Aku bahkan belum mengerjakan tugas utamaku sebagai seorang analis.]

[Apa yang lebih penting dibandingkan mendapatkan kopi untuk Pak Danang? Justru aku mau membantumu biar kamu semakin lengket dengan Pak Danang. Jadi ambilkan kopi favoritnya dan antarkan ke ruangannya.]

Senjata makan tuan! Alangkah terkejutnya Melda setelah mendengar rekaman itu, seketika raut wajahnya tampak panik dengan cepat.

“Pak Danang, itu bukan saya!” Melda masih menyangkalnya. Dia langsung memarahi Echa dengan meninggikan suara. “jangan percayakan padanya. Itu, i-tu bukan say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status