Share

12. Teka Teki Sesil.

"Selamatkan nyawa ayah hamba ya, Allah?" Arimbi meletakkan ponsel di dada. Ia seolah-olah ingin memeluk ayahnya.

"Masuk," Lara menjawab tatkala pintu kamarnya diketuk dari luar.

"Saya Aris, Mbak. Saya disuruh si Mbok untuk mengantarkan koper." Terdengar sahutan dari pintu. Suara seorang pria. Pantas saja orang tersebut tidak berani langsung membuka pintu kamar walau sudah diizinkan masuk.

Lara beringsut dari ranjang. Setelah menyeka kedua pipinya yang lembab oleh air mata terlebih dahulu, Lara membuka pintu kamar. Terlihat seorang pria gagah berdiri di depan pintu dengan koper di sampingnya.

"Ini kopernya, Mbak. Mau diletakkan di mana?" tanya Aris canggung. Di hadapannya adalah calon majikannya. Ia tidak berani terlalu lama menatap wajah ayu yang tampak habis menangis di depannya.

"Sini, biar saya letakkan sendiri, Mas Aris. Oh ya, nama saya Sesil," Lara memperkenalkan diri, seraya meraih troli koper di samping Aris.

"Salam kenal, Mbak Sesil. Saya Aris anak Mbok Sumi. Panggil saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status