Share

Namanya Juga Hidup

"Sayang, hari ini aku sangat sibuk. Untuk masalah pemotretan Ana, coba kamu yang handle. Tidak capek, kok. Hanya memberi perintah dan memperhatikan kurangnya saja," kata Ian pada sang istri ketika akan berangkat bekerja.

"Jam berapa, Mas?" tanya wanita itu membalas perkataan suaminya sambil merapikan dari di leher pria itu.

"Sorean saja, Sayang. Kalau kamu memang mau, boleh ajak siapa saja. Mama, Papa, siapapun boleh, kok."

"Sore?" balas wanita itu bergumam sambil memikirkan jadwal sibuknya hari itu. "Iya, iya, mungkin aku akan ke kantor setelah cek ke dokter nanti."

"Oh iya, lupa!" Menepuk jidatnya sendiri. "Hari ini kan jadwal kamu cek. Gimana dong, Sayang? Aku tidak bisa antarin dan temenin kamu sekalian."

"Tidak apa-apa, Mas. Kan, alasannya juga sangat jelas. Banyak pekerjaan. Aku bisa ngerti, kok."

Ian cukup senang dengan cara wanita itu memberikan perhatian dan pengertian untuknya. Ia tidak lupa menyuapkan sisa makanan di piring ke mulut istrinya.

"Biar cepat sembuh," katanya de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status