Share

#50. Rezeki Seret

Sudahlah dipusingkan akan tingkah laku menantu dan anaknya yang serasa masih gadis dan perjaka, keluyuran saja kemana-mana, ditambah lagi masalah cafe yang didirikan oleh mereka berdua. Ngga ada pengunjungnya lagi!

Benar-benar sudah tekor.

“Pinjam uang, lah, Ma,” pinta Firdaus di Senin pagi. Nada bicaranya sudah seperti pengemis di lampu merah.

“Mana ada uang lagi, Us!” sergah Salma marah. Sedikit-sedikit minta uang sama dia.

Giliran pas ada uang Firdaus dan Bella malah senang-senang sendiri. Mana pernah dia diajak makan di luar sama mereka.

“Memangnya buat apa?! Cafe ngga ada pemasukan apa?!”

Firdaus menggeleng lesu. “Buat bayar pinjaman di bank. Sudah mau jatuh tempo. Kalau sampai telat, malah kena denda. Sayang duitnya.”

“Cafe kalian itu kenapa ngga jalan, sih?! Makanannya ngga enak atau gimana?!” tanya Salma bingung.

Bella juga heran, sih kenapa cafe ini ngga laku. Dia sudah berpenampilan sexy begini buat manggil pelanggan cowok biar nongkrong di mari, tetap ngga mempan juga.

Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status