Pesan Siaran Yang Membuat suamiku M*ti Kutu
#Sadap Wa Suami[Siapa tadi yang bilang gue tua?! Siapa yang bilang gue ATM berjalan?!] Balasku tanpa ragu pada percakapan mereka.Pasti sekarang Firman juga sedang bingung kenapa mas Ervan tiba tiba mengirim pesan seperti itu padanya[Van, Wa lo di sadap ya, gue gak ikut ikut ah, bye!] Balas Mas Firman setelahnya. Mungkin dia sadar wa Mas Ervan sedang ku sadap.Aku pun tak mengira Mas Ervan yang lembut dan begitu perhatian padaku itu tega menjelekanku di belakang.*****[Kamu gak bosan Van tiap hari meluk nenek nenek, yakin kamu betah]Mataku membulat membaca chat dari Firman sahabat Mas Ervan suamiku. Mereka pasti tak mengira aku membaca percakapan ini.Dan memang aku lebih tua dari Mas Ervan, selisih usia kami 4 tahun.[Haha bisa wae kamu Man] jawab Mas Ervan santai di ikuti imot tertawa.[Ya aku heran gitu lo kamu kok mau sama dia, kamu itu kan paling ganteng di antara kita, mantan kamu cantik cantik, kok ya mau kamu sama Rena, udahlah tua gak gaul lagi]Jantungku berdetak cepat membaca ini,tak menyangka begini kelakuan teman teman Mas Ervan di belakangku. Ternyata mereka hanya manis di depanku saja. munafik.Aku akui aku memang gak modis, aku kurang bisa berdandan dengan baju baju mahal dan perawatan wajah yang menghabiskan uang jutaan rupiah.Aku lebih suka berdandan sederhana dan ala kadarnya karena kupikir untuk apalah aku menghabiskan uang jutaan rupiah toh aku hanya di rumah, bukan wanita karir ataupun ibu ibu sosoalita.Yang terpenting Mas Ervan juga gak pernah protes dengan penampilanku selama ini.[Itulah bodohnya kalian Bro, cuma liat kecantikan aja tanpa melihat hatinya, cinta itu dari hati Bro bukan dari wajah saja]Balas Mas Ervan yang membuat hati ini nyes seketika dan itulah yang selalu dia katakan padaku, dulu dan sampai sekarang bila ku tanya, kenapa dia memilih meninggalkan mantanya yang notabenenya lebih cantik dari aku.Lebih modis,lebih bisa merawat diri dan yang penting mantanya itu lebih sexsi dari aku.[Haha,pret lo bro]Chat itu di balas emoticon tertawa oleh Mas Ervan, entah apa maksud emoticon itu,membuat aku makin penasaran apa jawaban Mas Ervan selanjutnya.[Tapi bo'ong! Haha ... Gak papalah istri gue tua, gak modis yang penting kaya, Bro]Deg, balasan Mas Ervan kali ini benar benar menusuk di hatiku, ibarat busur panah yang meluncur tepat ke ulu hatiku.Jantungku seperti hendak lompat rasanya menunggu balasan Mas Ervan selanjutnya. Aku berharap ini hanyalah sebuah candaan belaka.[Rena itu hanya ATM berjalan gue!]"Ya Allah," gumamku, ku pegang dadaku yang terasa sakit dan sedikit sesak untuk bernapas.Mataku mulai memanas dan ada sensasi perih dan mengganjal di tenggorakanku.[Gila lo Bro, jadi isu itu benar dong, lo cuma manfaatin Rena?][Ya iyalah si Rena itu kan B***h Bro, bahkan duit perusahaannya gue curi tiap bulan juga dia gak tau. Lumayan Bro buat modal nikahin pacar gue yang sexy itu.] balasnya dengan emoticon mata love.[Wah, parah lu. Ternyata udah punya ban serep lain. Bagus ... Bagus ... Lanjutkan! Haha]Tanganku mengepal erat, kemudian meremas sofa yang aku duduki."Keterlaluan kamu Mas," gumamku.****Aku yakin Mas Ervan juga tak akan mengira aku mampu menyadap whatsapnya karena selama ini selain penurut aku juga gaptek.Semua ini karena Ceril, dia menyarankan aku untuk menyadap whatsap Mas Ervan setelah capek menasehatiku.Aku akui aku memang di butakan oleh cinta Mas Ervan selama ini.Aku tak pernah mau tahu dan dengar apapun tentang Mas Ervan termasuk kata kata Ceril sahabatku yang selalu mengingatkan aku."Astaga Rena kapan sich lo tu mau sadar?" kata Ceril saat aku dengan entengnya mentranfer sejumlah uang ke rekening Mas Ervan. "Memang kenapa sih?" tanyaku cuwek."Ren, sadar Ren, sadar," Ceril mengguncang pundakku." Lo tu cuma di manfaatin sama Ervan, dia tu gak cinta sama lo," lanjut Ceril berusaha meyakinkan aku."Lo yang harus sadar Ril, mas Ervan tu cinta sama gue, buktinya Aniversari kita kemarin dia ngajak aku liburan ke korea, dia juga romantis kok sama aku," bantahku.Ceril hanya menggeleng sambil menghembuskan napasnya kasar."Gini aja, gue rasa percuma aja ngomong sama lo, ibarat ngomong sama superman sama aja bohong wong belum ngomong dia sudah terbang,"Aku sedikit mengernyitkan alisku mendengar kata kata ceril itu."Maksudnya?" kataku cuek, malas aku melayani omonganya selama ini, kupikir hanya akan mengganggu keharmonisan rumah tanggaku dan Mas Ervan."Sadap Wa suami lo, biar mata lo terbuka dan bisa bangun dari mimpi mimpi lo, biar otak lo sedikit terbuka," kata Ceril.Ceril yang memang pinter tentang hal sadap meyadap itu akirnya memberikan aku beberapa trik untuk menyadap whatsap Mas Ervan. Demi membuktikan kalau semua tuduhan Ceril itu gak benar, akupun mempraktekkan semua trik yang dia ajarkan padaku.Dan ternyata ... tuduhan Ceril selama ini benar! Mas Ervan tidak benar-benar mencintaiku. Ia hanya ingin uangku saja!Aku harus sabar. Sebisa mungkin aku tak akan menangisinya. Aku punya segalanya. Harusnya dia yang bertekuk lutut dihadapanku!Aku yakin sekarang Mas Ervan sedang panas dingin mengetahui wa nya aku sadap. Tak terbayang betapa paniknya ia saat Atm berjalannya kini mulai tak lagi mengeluarkan uang!Pasti ia akan mencariku. Tapi, sebelum itu aku sudah mempersiapkan sesuatu untuknya. Sesuatu yang keluar dari mesin Atmku. Namun bukan uang.[Dicari! Istri pengganti yang muda, cantik sexy dan bisa menghasilkan banyak uang. Siap menjadi Atm berjalan dan siap menghidupi suami berserta selingkuhannya. Jika berminat silahkan hubungi nomer ini : 081321321321]Jariku bersiap mengirim pesan siaran kesemua nomer kontak Mas Ervan.Tunggu dan nikmati permainanku Mas!Next ga?Pov Ervan"Sial, bre**"k," umpatku sambil memukul mukul tanganku.Rahangku mengeras, emosi kurasakan meledak ledak di dadaku, kepalaku bahkan sudah panas saat ini.Aku tak percaya Rena bisa lakukan ini padaku, dia selama ini selalu tunduk dan patuh padaku, tapi kenapa sekarang kenapa dia berani?**"**Flasback"Rani, saya mau keluar dulu, kalau ada apa apa bilang saja pada Pak Dion,saya ada urusan," pesanku pada Rani sekretaris kantorku.Aku ada janji mau menemani Elisa shoping hari ini.Elisa gadis 20 tahuh yang aku kenal lewat facebook beberapa bulan yang lalu,dengan modal sedikit merayu dengan kata kata manis gadis itu bertekuk lutut di hadapanku.Siapa tak kenal Ervan Aldino, mantan mahasiswa tertampan di uversitas **** yang mampu menundukkan banyak wanita wanita sexsi dan cantik."Baik Pak," jawab Rani. Bahkan aku juga pernah memacari Rani dulu pas awal awal jadi sekretarisku."Maap Pak,"kata Rani yang membuatku berhenti melangkah.Ku balikan badanku dan bertanya," ada apa?"tany
[Dicari! Istri pengganti yang muda, cantik sexy dan bisa menghasilkan banyak uang. Siap menjadi Atm berjalan dan siap menghidupi suami berserta selingkuhannya. Jika berminat silahkan hubungi nomer ini : 081321321321]Jariku bersiap mengirim pesan siaran kesemua nomer kontak Mas Ervan.Aku menyeringai membayangkan malunya bang Ervan nanti,namun belum sempat aku mengirim pesan siaran itu, tiba tiba layar ponsel menjadi gelap dan keluarlah logo merk dari ponsel yang ku pegang."Astaga, kenapa gak nanti aja sich,s**l," umpatku.Ingin rasanya ku lempar ponsel di tanganku ini demi menghilangkan rasa donngkol di hati."Ih..kenapa mati sekarang sih," kataku memukul bantal yang ku pegang dan melemparnya ke lantai.Sungguh kesal rasanya hati ini tak jadi mempermalukan lelaki sa**h itu."Ok, tapi tak mengapa karena aku yakin dia sedang kelimpungan saat ini, sebab ATMnya hanya tersisa saldo 200 ribu rupiah, pasti wanita j***g yang jadi selingkuhanya itu sedang mengamuk saat ini," Aku tersenyum s
Hai Reader semua, terima kasih sudah membaca, tap love dan koem.Gagal Akting"Cukup sudah Mas, aku minta cerai, silahkan kamu cari wanita yang cantik,modis seperti inginmu tapi ingat kamu ke sini gak bawa apapun selain baju yang melekat di badanmu dan kamupun harus keluar dalam keadaan yang sama,kamu gak berhak sedikitpun atas semua barang yang ada di sini," kataku lantang. Tak ada air mata ataupun isak tangis seperti sinetron ikan terbang, air mataku terlalu mahal.Aku lihat wajah Mas Ervan sudah pucat bagai mayat tubuhnya sedikit bergetar dan luruh ke lantai.Ada air yang menggenang di sudut matanya.Tiba tiba dia terduduk di lantai,menutup muka dengan kedua telapak tanganya dadanya turun naik tak berarturan, pundaknya mulai berguncang."Gak perlu drama mas," kataku sengit, dia pikir aku akan luluh begitu saja dengan aktingnya. Cih jangan harap.Aku mungkin selama ini memang lemah tapi bukan berarti bisa di injak injak, lelaki s**h model begini memang harus di tegasi kalau perlu l
Mau ku permalukan bateri habis, mau aku ceraikan akting bunuh diri, ya wes tak mainkan aja pelan pelan😂Nikmati saja permainanku Mas!Aku bangun di pagi hari dengan tubuh yang segar bugar, aku lihat Mas Ervan sudahpun bangun dan memakai baju kerjanya."Pagi sayang,"sapa Mas Ervan.Senyum tersungging di bibirnya, senyum itu dulu yang selalu membuatku tergila gila tapi sekarang terasa hambar.Ku dorong tubuh Mas Ervan saat akan menciumku."Aku mau mandi, kamu tunggu aja di meja makan," kataku.Aku lihat muka Mas Ervan berubah tapi apa peduliku.Dia pikir mudah meluluhkan hati seorang perempuan yang telah dia lukai.****Ku guyur tubuhku dengan air hangat dari sower, rasa hangat yang menusuk pori pori tubuhku menjadikannya sedikit lebih bugar sekarang.Rasa lelah di tubuh seketika menghilang, apalagi di dukung dengan aroma terapi lavender kamar mandi yang wangi menjadikan tubuhku makin semakin bugar saja rasanya.Sebenarnya aku kurang suka wangi lavender tapi Ceril si cerewet itu yang
Maling Teriak Maling"e-eh sa- sayang ko-kok kamu di sini?"kata Mas Ervan.Wajahnya yang tadi garang menggebrak meja seketika berubah pias.'Haha mati kutu kan?'"Kenapa,kaget?"ketusku dengan nada yang dingin."Eh eng- enggak, kok ka- kamu di sini?" "Memangnya kenapa kalau aku di sini?"aku balik bertanya. Sumpah ekspresi wajah Mas Ervan yang sedikit bingung, wajah pucat,membuatku ingin tertawa.'Rasain.'"Tadi Pak Ervan ingin mengambil uang perusahaan Bu, tapi saya tolak sesuai arahan ibu," kata Manager menerangkan. Pria berkacamata tebal itu tampak sedikit tegang, entah karena gak enak sama Mas Ervan atau gak enak sama aku dan Om Daniel.Aku lirik Mas Ervan dengan ekor mataku.'Haha makin pucat aja tu muka, dan mirip mayat.'"Benar Pak Ervan?" tanyaku dengan nada yang sedikit tegas kas atasan ke bawahannya. "Mm bi- biasanya juga begitu kok Sayang," kata Mas Ervan lirih.Aku menatap wajah Mas Ervan yang pucat dan makin pucat saat aku mendekat," Maksudnya apa ya, bisa Mas Jelaskan?"
Selesai meating Mas Ervan menemuiku di dalam ruangan."Sayang.." "Iya ada apa?"kataku tetap dengan nada yang dingin."Apa tidak bisa kalau aku jadi wakilmu saja,aku ini kan suamimu sayang,""Memang kenapa kalau kamu suamiku?" tanyaku ketus."A- a- aku malu sayang, masa suaminya pemilik perusahaan tapi jabatanku setara manager," kata Mas Ervan lirih."Terus?"ku tatap tajam wajah Mas Ervan yang menunduk,"atau Mas mau aku jadikan OB aja?"kataku dengan senyum yang jahat yang tentu saja membuat mata Mas Ervan matanya membulat, rahangnya mengeras dan tangannya juga aku lihat mengepal.Aku tahu dia di puncak emosi sekarang ini tapi apa peduliku, jika dia tahan silahkah bertahan jika tidak silahkan minggat sana."Baiklah,mm kita makan yok!"kata Mas Ervan dengan mengulas senyum. Luar binasa dalam sekejab dia sudah bisa berakting manis untuk merayuku."Sorri aku janji dengan klien," ketusku sambil berjalan anggun melewatinya yang berdiri mematung di situ.'Rasakan, selama ini kamu selalu jawab
"Gila,kok lo bisa kurus gini, lo patah hati ya?"kataku yang sedikit sok melihat pria gendut di sekolahku dulu gini berbadan atletis."Haha,makin ganteng kan?" kata Yoga berseloroh yang aku hanya menjawab dengan mencibirkan bibirku ke arahnya namun justrtu membuat Yoga tertawa sambil menggaruk pangkal hidungnya."Mm aku minta nomor whatsapnya dong,nanti aku hubungi, aku buru buru soalnya," kata Yoga."Kasih gak ya" godaku.Yoga menaik turunkan alisnya yang tebal menggodaku.****"Hai nenek lampir,jamuran guwe nungguin lo di sini tahu," omel Ceril ketika aku datang."Heleh belum juga sejam,""Busyet dech, sumpah kalau bukan elo ni, mau guwe jorokin ke lantai," kata Ceril kesal tapi bagiku tetap aja lucu melihat tampang sebelnya itu."Udah, entar guwe beliin baju dech," kataku merayu Ceril yang bibirnya monyong entah berapa centi meter."Serius?" "Iya," kataku kemudian menggandeng tangan Ceril.Ini pertama kalinya aku bebas bershoping ria setelah dua tahun menikah dengan Ervan, entah imu
abis baca jangan lupa tinggalkan jejak ya, dukug Author dengan car tap love dan komen ya, Reader 😍.Wajah mereka seketika pucat melihat rekaman video di Tab milikku itu, rekaman di mana mereka dengan rakusnya mengambil perhiasanku dan juga mengambil surat penting milikku."Masih mau ngelak?" Kataku sambil menatap wajah pucat mereka."Ren maapkan Ibu Ren,Ibu ngaku salah,""Maap? Dimana mana maling itu harus di penjara kalau gak enak malingnya, nanti dia akan teriak kalau orang lain yang maling padahal dirinya yang maling,"kataku menyindir.Aku lihat Mertua dan Iparku saling berpandangan tubuh mereka bergetar seketika."Bik,polisi sudah datang?" tanyaku pada Bil Inah. "Sudah Nyonya," jawab Bik Inah."Tidak aku tak mau di penjara," kata Nina berusaha kabur namun Mang Diman dengan sigap menangkapnya."Lepasin, dasar pembantu, gak sopan." Teriak Nina, sungguh sangat tidak sopan wajah saja cantik tapi aklak zonk."Diam! Saya pembantu tapi bukan maling macam kamu dan ibumu," kata Mang Dima