Share

Proses Persalinan

Tiba-tiba, hatinya teriris. Dia begitu iri. Di saat seperti ini, yang dia butuhkan hanya dukungan Bara. Sering dia menonton di film, saat seorang istri melahirkan, di situ suaminya berperan aktif. Mulai dari mengusap punggungnya. Mengelap keringat yang berlomba keluar. Semuanya justru membuatnya merasa sakit hati.

"Ibunya?" tanya suster yang tadi mendorong Cintya, kepada umi.

"Iya, saya mertuanya," balas umi.

"Tolong dibantu untuk ganti baju, ya, Bu!" pinta suster kepada umi. Lalu, dia menyerahkan sebuah baju, yang terbuka bagian belakangnya. Bahkan, tidak ada resleting, maupun kancing.

"Semuanya dilepas ya, Bu, termasuk pakaian dalamnya!" ujarnya ramah, dengan senyum mengembang.

Umi, dibantu mbah Yah, membangunkan Cintya, agar lebih mudah melepas bajunya. Awalnya dia malu, tapi suster meyakinkannya, kalau ini sesuai prosedur rumah sakit.

Dengan perasaan malu, Cintya melucuti semua bajunya, diganti dengan baju berwarna krem dari rumah sakit. Baju yang panjangnya tak sampai lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Suszfridar Ramdhan
bara kurang ajar, geram aqu tuh... mati ajalah kayak ayahnya
goodnovel comment avatar
Rina Wati
Cintya hrs kuat,,tnp barapun km pasti bisa,,buang aja kelaut laki sprti bara tu,,suruh aja ngikut sama istrinya yg mati itu,,jgn mau terima lg Cintya,,jgn terlalu bodah mikirkan hati mertua,,sedangkan mertuamu hny mikirkan anaknya saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status