Share

59. Malam Pertama Muzammil

"Hati-hati kamu bicara, Zhee! Di sini banyak telinga, dinding pun ikut mendengarkan," pesan Muzammil sambil telunjuknya menutup bibirku yang sedang berbicara.

Kami saling berpandangan, perlahan tanganku meraih tangan Muzammil dan aku mencium tangannya sambil berlutut.

"Maafkan aku, Kak Zammil! Jangan tinggalkan aku, ampuni semua kebodohanku," ucapku menangis menyesal.

"Apa yang kamu lakukan, Zhee? Berdirilah, jangan buat aku merasa berdosa atas keadaanmu!" perintah Muzammil datar.

"Apa yang harus aku lakukan, Kak Zammil? Haruskah kugugurkan bayi ini?" tanyaku berbisik.

"Jangan berbuat keji dengan membunuh bayi yang tidak berdosa, Zhee, itu sama halnya dengan Faruq, biadab! Setelah melihat di layar USG tadi, kamu masih bisa berbuat ingin menyingkirkannya?" ketus Muzammil berbisik.

"Apa yang harus saya lakukan, Kak Zammil?" tangisku tersedu. "Aku tidak mungkin melakukan kebohongan sebesar ini dan seorang pangeran malah membantuku seperti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status