Share

Bab 179 - Rencana Robert Dan Andika

Di ruangan rapat sebuah perusahaan, terlihat dua pria paruh baya sedang saling duduk di kursi masing-masing, saling pandang satu lain, terlibat dalam pembicaraan serius.

Pria itu adalah Robert dan Andika—sahabat dari usia muda sekaligus partner bisnis.

Rahang pria paruh baya bernama Andika itu kini mengeras, seperti tengah memikirkan sesuatu. Dia kemudian berkata. "Kau yakin, Bert? Laksana sudah tidak bisa apa-apa sekarang? Sudah tak berdaya?" Ia menatap sang sahabat dengan serius.

Mendengar itu, Robert mengangguk, "Aku yakin sekali, An. Baru-baru ini ... aku menemuinya di kediamanya, dia masih menggunakan kursi roda." Balas Robert.

Kemudian, ia menghela napas. "Walau tidak menutup kemungkinan jika dia akan segera pulih dalam waktu dekat ini."

Andika terdiam. "Maka, kita harus segera bertindak cepat sebelum hal itu terjadi, bukan?" ucap Andika, hendak memastikan kepada partner bisnisnya itu.

Robert mengangguk. "Ya. Kita memang harus segera bertindak cepat sebelum Laksana pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status