Share

Bab 253 - Menyusun Rencana Dan Strategi

Laksana Gandara spontan berdiri seraya berkacak pinggang. "Katamu ... Edwin yang telah membocorkan tempat rahasia kita ... dan tukang pukul yang telah kita tangkap sebelumnya ternyata hanya dijadikan kambing hitam saja oleh mereka?" tanya pria paruh baya itu dengan rahang mengeras, pandanganya lurus ke depan, tanpa menoleh ke arah anak laki-lakinya.

Mendengar itu, Aditama yang masih duduk di kursinya mengiyakan. Ia baru saja memberitahu tentang hal itu kepada sang Ayah.

Selama sesaat, Laksana Gandara berpikir.

"Sudah jelas, Tam. Jika Robert dan Andika menggunakan Edwin dan mungkin mereka berdua berbohong kepada Edwin soal kematian keluarganya dengan menuduh Papa sebagai pelakunya karena kami masih menjadi partner bisnis pada waktu itu. Makanya, Edwin hendak membalaskan dendamnya kepada keluarga kita!" seru Laksana Gandara dengan gigi gemeretak, berpikir demikian.

Aditama mangguk-mangguk dengan rahang mengeras, setuju dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sang Ayah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status