Share

Kabar Baik dan Buruk

Bab 49

Kabar Baik dan Buruk

Hilda menangis sekitar kurang lebih 15 menit. Aku tidak mencoba untuk menghentikannya. Bagaimana pun aku juga ikut sedih, sakit hati dengan apa yang dia katakan tadi.

Memang setiap orang memiliki hak untuk mengambil keputusan masing-masing dalam hidup, aku juga tidak tahu seberapa menderitanya dia dalam menjalani kehidupan rumah tangga bersama Sugi. Hilda bilang bahwa dialah yang meminta cerai lebih dulu, tetapi dia juga yang menangis sesenggukan seperti ini.

Aku menghela nafas. Ya, memang sulit untuk diartikan, tetapi wanita memang begitu.

“Aku sudah memikirkan hal ini jauh-jauh hari, Mbak,” katanya saat isak tangis tidak sedalam tadi.

Tidak ada jawaban dariku karena aku lebih menunggu dia berbicara lagi. Di saat-saat seperti ini, yang dibutuhkan Hilda adalah didengarkan. Mungkin sebelumnya dia tidak terlalu ‘buka-bukaan’ tentang masalah rumah tangganya, tetapi kali ini tidak.

“Saya sudah menikah dengan Mas Sugi 5 tahun ini, dan sampai sekarang juga kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status