Share

Part 61

“Terus, kalau kamu bareng terus sama Athira, aku harus bilang wow, gitu?!” dengkusku sambil mendorong kursi roda membawa Raihan menjauh dari toko bunga.

Hatiku benar-benar kesal dibuatnya. Ngapain pakai pamer-pamer kalau malam bareng sama sugar baby-nya, memangnya keren banget apa!

Duduk di kursi teras, mendengkus kesal karena ternyata kunci rumahku tertinggal di mobil Abraham.

“Kenapa, Mbak Mayla Yasni. Nggak bisa masuk ya?” tanya Abraham sambil nyengir kuda. Nyebelin.

Aku hanya diam enggan menyahut. Melipat kedua tangan di dada, mengerucutkan bibir kesal kepada pria berambut panjang itu.

“Kamu kenapa sih, May. Akhir-akhir ini kamu terlihat uring-uringan dan sering marah-marah. Apa kamu ada masalah sama Ibnu?” Abraham menarik kursi dan duduk.

“Bukan urusan kamu!” sungutku kesal.

“Iya, memang bukan urusan aku. Tapi kamu sering bersungut-sungut di depanku. Kalau aku salah, aku minta maaf. Apa jangan-jangan, kamu masih marah gara-gara kejadian di mal tempo hari?!” Dia menatap menyelidik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status