Share

Part 65

“Kenapa diam. Mana ATM-nya?” Lusi menimpali, sambil menodongkan tangan memasang wajah sombong.

“Tidak ada!”

“Kamu jangan macam-macam sama kami, Mayla. Kamu di sini itu sendirian!” gertak pria berkulit sawo matang tersebut, menatap nyalang wajahku. Sorot mata Mas Ibnu sudah dipenuhi dengan kebencian.

Di mana cinta yang selalu dia ucapkan dulu. Tidak adakah lagi cinta dan kasih sayang walaupun hanya sebutir tepung di dalam hatinya, sehingga dia terlihat begitu membenci dan tidak ada belas kasihan sama sekali terhadap diri ini.

“Mayla. Mana kartu ATMnya?!” Mas Ibnu mulai meninggikan nada bicara, membuat pertahananku sedikit goyah karena takut dia berbuat nekat dan melukaiku.

Aku masih memiliki Raihan yang sangat membutuhkan kasih sayang dariku. Jika terjadi sesuatu denganku, maka siapa yang akan menjaga serta merawat dia.

“Mayla. Jangan buat kesabaranku habis ya!” Lelaki berjambang tipis itu merebut paksa tas yang menggantung di pundak, menarikku hingga diri ini hampir terjatuh.

“Jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status