Share

Bab 40: Darah dan Air Mata

Bab 40: Darah dan Air Mata

Mataku nanar menatap jejak merah yang mengering di kedua tangan. Aroma anyirnya yang tajam menusuk hidung dan menembus ke ulu hati.  

Setetes air mata bersimbah, tepat di antara dua telapak tangan yang terbuka. Lalu, lirihan pelan dari bibir memanggil nama Mas Janu tanpa henti.

“Tolong, sembuhlah. Tolong, bangunlah. Aku tidak berniat menyakitimu, Mas.”

Tanganku kembali bergetar membayangkan hal buruk yang mungkin terjadi pada Mas Janu. Aku tidak menyangka jika tindakan menyelamatkan diri akan berakhir dengan dibawanya Mas Janu ke rumah sakit. Disusul oleh jeritan Mbok Sunem dan tangisan Nandya di dalam kamar.

Kini, aku hanya bisa duduk sendirian di depan IGD Rumah Sakit Lavender seraya berdoa untuk kesembuhan mantan suamiku. Tidak ada yang bisa kulakukan selain ini.

Pilihan terbaik yang bisa kuperbuat adalah menghubungi Desty dengan gawai Mas Janu walau pada akhirnya sumpah serapah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
aneh aja sih klw RS gak ada yg perawat yg piket. di setiap lorong/bagian pasti afa pos2 perawat & satpam. apalg di bagian UGD. Biasanya selalu ramai. di lobby juga. gak mgkn lah gak ada satpam. blm lagi di parkiran, biasanya jg ada satpam. ni cerita maksain bgt sepinya. emang di kuburan apaa....
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
matilah kau sari. terlalu sok2an g jelas. mampuslah kau. kau pantas diperlakukan seperti itu njing
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status