Share

Pengertian

Selama Mardian bercerita Kolonel Sudarto tidak pernah menyela atau menampilkan ekspresi yang mungkin dapat menyinggungnya. Sebaliknya, Kolonel Sudarto justru memperhatikan lebih dekat lagi gerak-gerik bahas tubuh Mardian, cuaca di kepalanya, gelora kehidupan di dada dan kedua matanya serta warna yang menyelimuti dirinya yang sepenuhnya lain sama sekali dari diri Mardian. Sekarang Kolonel Sudarto menjadi sangat yakin jika memang orang yang duduk di hadapannya itu bukan Mardian keponakannya. Tak ada yang sama bahkan gerakan kedipan matanya sekalipun dengan Mardian. Tubuh itu memang masih miliknya, tapi jiwanya sama sekali bukan.

“Sekarang Pak Kolonel percaya kalau saya benar-benar bukan keponakan Pak Kolonel Bung Mardian?” tanyanya.

Kolonel Sudarto sedikit tersipu karena ternyata isi pikirannya bisa dibaca begitu mudah. Dia mengangguk dengan lemah. “Kau bercerita mengenai kisah agung Nabi Muhammad yang kau narasikan dalam sosok segerombola

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status