Share

Hewan Pengganggu

Sungguh perempuan di belakangnya tidak mengerti perkataan Wira, di saat mereka bertemu terakhir kali, pria itu berpesan agar jangan terlalu jauh.

“Ya, aku tahu.” Si gadis mengalah.

“Lalu, untuk apa kau di sini? Kau tidak membaca buku-buku aneh itu lagi?” Kiran bertanya lagi. Sebab ini pertama kali melihat pria kaku merenung sendirian.

“Maksudmu?”

“Buku yang selalu kau baca setiap malam. Itu kan hobimu yang aneh.”

Wira tertawa…. Bahkan terpingkal-pingkal mendengar bahasa unik dari sang istri. Perempuan itu berbanding terbalik dengan apa yang diceritakan Lukman. Menurutnya lebih menyenangkan.

Kiran menjadi keheranan, sebenarnya apa yang membuat putra sulung Arasatya kelakar. Julukan lelaki aneh memang sangat pas ia berikan. Apapun yang berkaitan dengan Wira semuanya tampak semakin aneh.

“Itu bukan aneh, otakmu saja yang tidak sampai.” Celetuk Wira. Jiwa Arina sedikit ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status