Share

Teman Lama

Teman sekamar menghubungi gadisnya melalui pesan, Wira terlihat ke sana ke mari menunggu sebuah balasan. Dia layaknya pemuda jatuh cinta yang sedang menunggu jawaban gadis incaran.

*Apa?

Bergegas Wira mengecek balasan dari gadis penuh pesona.

*Kau baik-baik saja? apa dia melukaimu? (Wira)

Kiran membaca sambil terheran, apa maksudnya?

*Tentu saja.

*Hubungi aku kalau membutuhkan sesuatu. (Wira)

Hanya tanda pesan telah dibaca yang tuan muda saksikan, gadisnya tak membalas lagi. Secercah harapan agar obrolan ini panjang menjadi ketidakmustahilan. Wira menjatuhkan handphonenya ke atas ranjang. Menggeram sendiri.

Ia memukul-mukul bantal di sebelah. “Kau laki-laki payah. Payah. Payah. Memberi tahu yang sebenarnya saja tidak bisa. Lukman pria licik asal kau tahu, Kiran, jangan terlalu percaya dengannya.”

***

‘Kenapa aku tidak bisa bertemu Kiran di perpustakaan?’

Arina terjaga setelah percoba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status