Share

Restoran Mewah

Laki-laki yang baru didatangkan perasaan berbeda terhadap perempuan, tersenyum malu-malu, seolah remaja yang jatuh cinta pada kekasih pertama. Wira hampir-hampir tidak menyadari raut wajahnya – yang bahkan aneh menurut pandangan orang lain. Gerakan mata Jimmy mengikuti gerakan anak asuhnya hingga tiba di hadapannya. Meja sebagai sekat mereka yang terlalu dikenali pria pengidap haphephobia.

“Sampai jam berapa hari ini?” Wira menanyakan masa terapi rutinnya.

“Tidak ada.”

Lalu tuan muda yang semula duduk santai berganti dengan duduk tegap. “Tidak ada? Aris menyuruhku menemuimu, Jimmy. Jangan bilang-”

“Dia berbohong?” potong si dokter.

Sementara Wira menyeluk saku – menggapai ponselnya, Jimmy dikejutkan air muka asing putra sulung Arasatya. Wira merengut lucu. Ia tampak seperti Rakin jika melembutkan pandangan, wajah kesalnya menarik perhatian. Ekspresi yang hampir tak dijumpai dokter itu.

(Iya, ada sesuatu yang dibutuhkan, tuan?) Aris men

Basreswara

beri dukungan kalian sebanyak mungkin

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status