Share

Memecahkan Puzzle

“Em… nona apa kau melupakan sesuatu?” akhirnya Dani bertanya.

“Melupakan sesuatu? Kurasa tidak.”

“Kurasa, ya. Biasanya nona sibuk bertanya aku ingin minum apa, tanpa kujawab pun nona tahu kesukaanku.” Dani semakin mencurigai temannya. Perbedaan mereka terlalu mencolok.

Bola mata hitam Kiran bergerak ke kiri kanan – memikirkan kebohongan lagi. “Ma-mana mungkin aku lupa. Aku sengaja melakukannya untuk mengetesmu. Kukira kau tidak  akan menanyakannya.” Putri Lukman berdalih. “Baiklah, mau minum apa? Nanti aku buatkan untukmu.”

“Apa kau benar-benar nona Kiran?” tanya Dani lagi.

Kiran tertegun sesaat. “Te-tentu saja.” ia terkekeh, namun kekehan yang terkesan memaksa. “Apa wajahku ini tampak berbeda, Dani?” putri Lukman mendekatkan wajahnya – sembari terpejam.

Seketika jantung pemuda itu tak terkendali, tapi untunglah… ia berhasil kembali dalam kenormalan.

“No-nona, anda terlalu dekat.” Dengan cepat Kiran menjauh.

“Ehem…

Basreswara

sebagai bentuk apresiasi kalian, ayo dukung cerita ini berupa pemberian vote permata dan rating 5 bintang, tinggalkan komentar terbaik kalian, ya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status