Share

Mulai Suka

“Haruskah aku melakukan ini?” Aju menanyakan itu dengan nada lelah.

“Aku tahu ini benar-benar tidak menyenangkan, tapi ... ini kesempatan besar,” balas Kira dengan nada memelas.

“Tentu saja aku tidak akan memaksa kalau kau benar-benar tidak mau. Semua keputusan, ada di tanganmu, Aju.” Kira masih melanjutkan disusul dengan desahan pelan. “Kalau kau memang tertekan, kita tidak perlu melanjutkan ini semua.”

“Tapi gimana dong?” tanya Aju yang kini berwajah cemberut. “Aku kan sudah tanda tangan kontraknya. Kalau batal, kita bisa kena denda.”

“Makanya aku tadi memintamu untuk berpikir lagi.” Kira lagi-lagi mendesah. “Tapi kalau aku jadi kau, aku pasti akan mencubit lidah berbisa mereka semua. Coba kalau aku yang dengar langsung. Kau terlalu baik.”

Aju meringis mendengar sang manajer. Mungkin yang dikatakan Kira memang benar. Harusnya, tadi Aju keluar dari bilik toilet dan menegur mereka semua, alih-alih mengadu pada sang manaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status