Share

Bab 33 Mengungkapkan Asa

[Assalamualaikum]

[Waalaikummussalam]

[Ini Idam. Boleh bertamu ke rumah]

[Ada apa,Pak]

[Ada yang mau saya sampaikan]

[Kapan]

[Habis maghrib]

[Baik, Pak. Silahkan datang]

[Oke, terima kasih]

[Sama-sama]

Mendapati pesan dari lelaki yang tak pernah bertegur sapa walaupun kadang bersua membuat Hilma mengerutkan kening. Menerka apa yang hendak disampaikan.

"Ada apa, ya, kira-kira? Apa ada hubungannya dengan Cantika?"

Mengulas ingatan selama kebersamaan dengan anak perempuan itu, ia merasa tak pernah melakukan kesalahan. Bahkan, hubungan mereka semakin baik.

"Udahlah, dari pada nebak-nebak, lebih baik nanti dengar sendiri aja." Perempuan yang tadinya hendak ke kamar mandi itu bergumam sendiri, menghibur hatinya yang dilanda kegundahan. Walaupun berusaha abai, tetapi tetap saja merasuk dalam pikiran.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Harma Putri
dasar wiguna bangsat,kenapa lu pengaruhi anak lu,rasain cemburu lu,makanya klw bertindak pakai otak lu,mudah terayu aja dgn selangkangan,anak sendiri d buang...makan tu penyesalan lu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status