Share

Bab 22. Meluapkan Emosi

Suasana seketika menjadi sangat haru, Ilham memeluk istri dan anaknya dengan penuh rasa kasih sayang. Sudah sangat lama keluarga kecil ini tidak berkumpul bersama seperti ini.

Qila terlihat sangat bahagia. Namun, jelas saja tidak dengan Siska. Rasa sakit hatinya yang mendalam sulit untuk ia hilangkan sejenak saja walau sudah bersama dengan Ilham seperti ini. Perasaanya sudah hancur berkeping-keping, mau dengan cara yang paling haru, romantis dan juga hangat tak membuat hati Siska dengan mudahnya mencair.

Di dalam dadanya hanya ada sebuah rasa pahit yang terkadang membuatnya susah untuk bernapas karena begitu sesaknya yang ia rasa.

"Hambar sekali pelukan malam ini," gumam Siska lirih lalu melepaskan tangan Ilham yang meraih punggungnya. Tanpa ia sadari air matanya luruh begitu saja membasahi pipinya, lalu dengan segera ia menyeka kedua matanya, menghembuskan napas kasar lalu bangkit dari kasur.

"Loh,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status