Share

Bab 33. Kunci Ketenangan Hati

Sunyi senyap menyelimuti relung dada Siska. Bahkan untuk bernapas kini pun ia sangat kesulitan, seolah ada bongkahan bantu besar yang mendarat di dadanya.

Tak ada lagi yang dapat ia harapan dari Ilham dan tak ada lagi alasan untuk ia tetap mempertahankan rumah tangganya.

Kini yang tersisa hanya rasa sakit dan kepahitan. Ini akan menjadi sebuah hal yang tidak mungkin akan terlupakan begitu saja. Kepedihan yang teramat dalam ini membuat Siska trauma dengan suatu hubungan. Kepercayaannya kepada Ilham sudah hancur, hanya ada rasa muak yang kini ia rasakan.

"As-astagfirullah."

Beberapa kali Siska mengelus dadanya sembari terus beristigfar, berharap rasa sesak di dalam dadanya sedikit berkurang.

"Ndok, Ibu jadi bingung, di sini kita udah nggak ada siapa-siapa. Nggak ada kerabat atau siapa yang bisa jagain kamu di sini. Bapak juga nggak mungkin ditinggal lama-lama sendirian di kamar," u

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status