Share

Bab 55. Tak Perlu Hiraukan

Siska mencoba untuk tidak menghiraukannya karena sudah pasti mereka pasti sedang membicarakan soal rumah tangganya. Kini sudah tak penting lagi apa yang akan menjadi asumsi orang terhadap dirinya. Asal bukan ia yang berbuat salah semua itu tidak akan berpengaruh apa-apa untuknya.

"Pak, Ibu dimana?" bisik Siska lirih. Karena sedari tadi ia belum melihat keberadaan sang Ibu.

"Itu si Qila minta tidur ditemenin neneknya. Padahal lagi rame orang gini. Sana kamu susulin biar Ibumu bisa ke sini, nggak enak sama tetangga yang dateng!"

"Oalah iya, Pak." Siska pun langsung bangkit dari duduknya.

Sebelum ia membuka pintu kamar ia merasa ada menarik-narik ujung bajunya. Dan Siska pun langsung melihat ke bawah.

Kedua mata Siska menyipit lalu ia mengangkat kedua bahunya, "kenapa, ya?"

"Sini dulu duduk, Sis! Saya mau ngobrol sebentar!" ucap Ibu-ibu yang tadi Siska lihat sedang melirik dirinya sembari berbisik-bisik dengan sebelahnya.

"Maaf, ya! Saya harus masuk sekarang, mau manggil Ibu saya." Siska
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status