Share

Bab 73. Menuju Rumah Pak Kyai

Dari awal Ilham datang hingga sekarang selalu Haris saja yang dapat membuat putri kesayangannya itu merekahkan senyumnya. Sedangkan ia sama sekali tak bisa, Haris terlalu pandai mengambil waktu dan kesempatan yang pas. Hingga Ilham sama sekali tidak dapat bagiannya.

Karena, Ilham sedari tadi terus memperhatikan Haris dan pada akhirnya yang sedang diperhatikan itu pun sadar.

"Kenapa?" ucap Haris lirih seraya mengangkat kedua bahu dan alisnya bersamaan.

Ilham langsung terkesiap dan membenahi ekspresi wajahnya, "eh! Eng-nggak papa, Ris, hehehe."

"Tapi, besok Bunda ke sana, ya! Pokoknya Qila nggak mau tau pagi-pagi Bunda udah harus ada di sana. Qila buka mata Bunda udah harus ada di depan, Qila!" ucap Qila seraya menatap Siska dengan lekatnya seraya mengeryitkan dahi dan juga menyipit kedua matanya.

"Qila! Sejak kapan sih kamu jadi seceriwis ini? Ya ampun, Ayah jadi gemes banget sama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status