Share

CHAPTER 48

"Ah, berhenti membicarakan hal seperti ini. Aku jadi jijik,"ucap Sena dengan ketus, kembali memainkan ponselnya.

"Sena, Sena … dilihat-lihat kau sama saja dengan Joan," ucap Kiana dengan suara berbisik, keras kepala Sena sama seperti Joan. gadis itu tak mau kalah sama sekali, ia harus tetap ada di atas.

"Mengapa aku terus saja di kirimkan orang-orang dengan duplikat seperti Joan?" Kiana menghela nafas panjang lalu menatap keluar jendela, suasana yang selalu sama setiap harinya. Bunyi mesin kendaraan dan beberapa orang-orang yang menawarkan cemilan ataupun koran yang sudah tak bernilai untuk zaman sekarang, semuanya sudah ada dalam satu alat yaitu ponsel. sangat di sayangkan waktu berlalu begitu cepat, banyak yang berubah tanpa sebab. dunia semakin tuan dan lelah melayani para manusia-manusia yang tak tahu diri.

Sesampainya di rumah Joan, Kiana segera mengetuk pintu rumah dengan rasa lelah. Pasalnya barang-barang yang di ambil Leon sangatlah banyak, Kiana merasa banyak barang yang tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status