Share

Bab 20

Penggerebekan

Aku dan Fika pun kini mengikuti warga yang tengah emosi, tak hanya warga kompleks, tapi terlihat ada beberapa warga kampung yamg berada di depan kompleks, mungkin tadi satpamlah yang mengajak serta.

"Ma, nanti ku abadikan ya, moment yang satu ini. Hahaha biar jadi kenang-kenangan," ucap Fika sambil mengedipkan sebelah matanya, dan tersenyum.

"Terserah kamu sajalah, Sayang. Tapi, kamu harus siap mental dulu loh. Nanti kita juga akan sedikit berakting lagi 'kan di depan Papamu itu."

"Siap, Ma. Eh...boleh nggak sih, jika nanti aku menghadiahi beberapa pukulan pada si ulat bulu itu? Dari kemarin tanganku ini udah gatal banget! Mau mukul Papa kok rasanya nggak etis, jadi tangan dan emosiku ini butuh pelampiasan, Ma. Hahaha."

"Terserah kamu saja ya, Sayang. Asal tak keterlaluan, mama rasa sih sah-sah saja kok. Meluapkan emosi itu penting, agar pikiran kita tetap waras! Hahaha."

Meski saat ini tertawa, jujur dalam hati ini masih ada rasa sedih dan sakit. Bagaimana tidak, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
klw aku gak akan setega itu pada suami, sesakit apapun perbuatannya pasti kebaikannya selama pernikahan akan mampu membuatku menutupi aibnya dari orang banyak. bagiku cukup menggerebek sendiri kemudian berpisah toh harta sdh diambil semua, sebab aib suami, aib anak²ku juga terlebih bagi anak wanita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status