Share

Bab 22

Memelas

Kini, kami pun kembali pulang. Untunglah, untuk sementara polisi masih memperbolehkanku menjaga Lio, hingga penyelidikan usai. Ada rasa lega juga telah melaporkan keberadaan Lio, meski dengan konsekuensi aku tak bisa merawatnya lagi nanti.

Ah, biarlah apapun yang terjadi nanti, semuanya pasti sudah takdir dari Tuhan. Pertemuan, perpisahan, jodoh, rejeki, adalah sebuah takdir yang wajib kita jalani dengan ikhlas.

"Ma...ini kita mau langsung pulang atau gimana?"tanya Fika sesaat setelah kami keluar dari parkiran kantor polisi tersebut.

"Kita antar kembali Bik Nur dan Lio ke rumah baru, karena kita masih harus membereskan beberapa masalah kecil di rumah lama. Tapi sebelumya, kita mampur dulu ke Hypermart, membeli banyak keperluan dapur untuk rumah baru," ucapku.

"Siap!" jawab Fika singkat.

"Bik, kalau nanti seandainya kami nggak pulang, apa Bibik berani tidur sendiri sama Lio di rumah baru?" tanyaku pada Bik Nur.

"Tentu saja berani, Nyonya. Saya akan merawat Den Lio dengnan baik.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
jangan mau jemput Papamu Fik .takut nya dia hanya memancing kmu tuk keluar dr rmh itu dn juga jangan terpancing kelakuan nya itu hanya akal2an ...
goodnovel comment avatar
Bibiana Bili
nice semakin penasaean
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status