Share

75. SARAN

TDP 74.

"Uang yang banyak?" Aku memutar bola mata. Menatap Kak Sananta yang nampaknya menyerahkan kendali pada Ari.

"Bukankah katamu aku harus memikirkan masa depanku juga? Nah, apalagi yang bisa kulakukan untuk masa depan di usia begini kalau bukan mencari uang yang banyak?" Ari mengibaskan tangan. "Jangan menatap kami seperti itu. Kami simbiosis mutualisme. Aku tak direpotkan, aku tidak cuma-cuma. Aku dibayar, aku dapat duit. Jadi berhenti berpikir tidak enak dan segala macam."

Aku mengembuskan napas frustasi. Bukan masalah uang bahasan intiku. Tapi nampaknya kata-kataku telah menggiring opini mereka. Terutama Ari yang punya kemampuan bicara melebihi wanita. Aku pun tak tahu harus alasan apalagi menolak Ari. Tak mungkin kukatakan kekhawatiranku pada mereka berdua.

"Terlepas dari semua yang kamu katakan itu, Hara, aku benar-benar tidak mempercayai orang lain sebesar aku mempercayai Ari. Aku memilih Ari pun bukan karena sengaja ingin mengambi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status