Share

74. TAK SETUJU

TDP 74.

"Nona menangis?" Wanita itu tercengang begitu aku melepaskan pelukan.

"Kangen Ibu. Kangen semuanya." Aku mengusap mata dengan suara serak. Rasanya tak pernah seperti ini. Pertemuan ini mengingatkan bahwa dunia baruku sungguhlah sunyi. Ternyata aku merindukan mereka--rumahku dan perempuan tua ini--lebih dari yang kuprediksi.

"Ibu juga kangen. Nih, ibu buatkan makanan kesukaan Non Hara. Begitu Den Ari sampai dan memberitahu Nona sudah dekat, ibu langsung memasak biar makanannya masih hangat pas Nona sampai."

"Ari?" Aku mengangkat wajah begitu nama itu disebut. Seketika aku terpaku tak percaya.

Ari.

Dia di sana.

Di belakang Bu Sarmiah. Bersandar di daun pintu dengan dua tangan berada di saku.

***

"Jadi, Ari yang akan ...." Aku tak menyelesaikan kata-kataku. Memandang tak percaya pada Ari dan Kak Sananta berganti-ganti.

"Kamu tidak senang?" Ari melemparkan senyum miringnya. Aku terp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status