Share

Part 42 Menentang Takdir

Bu Mirna langsung melotot mendengar nama-nama calon cucunya. Bagaimana tidak? Anak orang diberi nama jenis mobil? Bu Mirna menoyor gemas dahi Agustus.

"Kamu itu!" sentaknya. Bu Mirna menggeleng samar lalu melanjutkan ucapannya, "Memangnya nggak ada nama yang lain apa, to, Gus? Ada-ada saja!" Wanita itu menggerutu kesal.

Agus dan Nur kembali berpandangan, kemudian sama-sama terkikik. Memang ide itu melintas begitu saja karena Agus menyukai nama-nama yang unik.

"Biar nanti di sekolah, gurunya nggak salah panggil si Twins, Bu." Agus beralasan.

Bu Mirna mencibir. Wanita itu menyambar tasnya kemudian bangkit. Dia melirik ke arah April yang ikut senyum-senyum seperti halnya Agus dan Nuraini.

"Hati-hati, Bu, di jalan," pesan Agus lirih. "Terima kasih, sudah mau menyempatkan waktu menjenguk anak lanang paling ganteng ini!" lanjutnya sedikit keras.

Bu Mirna tak menanggapi ucapan unfaedah laki-laki itu. Namun, diam-diam dia mengakui, semenjak Agus menikahi Nuraini, anaknya itu berubah jauh. Ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status