Share

Part 41 Panamera dan Cayenne

"Nur, Nuraini!"

"Mbak Nur, Mbak Susi! Tolong buka pintunya!"

Nuraini bergegas membuka pintu depan. Setengah berlari, dia mendekati pagar rumah yang terkunci. Nuraini menatap tiga orang berpakaian lusuh terkena lumpur yang berdiri di luar pagar.

"Ada apa, Paklek?" tanya Nur sambil membuka pintu pagar. "Masuk dulu, Paklek," lanjutnya.

"Ndak usah, Nur. Nganu, Nur. Pak Agus..."

Dada Nur berdebar-debar mendengar nama suaminya disebut. Apalagi ketiga orang itu terlihat ragu saat ingin mengatakan sesuatu.

"Ada apa, Paklek? Ada apa, Budhe?" tanya Nur lagi pada ketiganya.

"Pak Agus di rumah sakit, Mbak. Tadi kecelakaan!" Seorang ibu memberitahu dengan hati-hati.

Nuraini terperangah. Wanita itu berpegangan pada pagar. Lututnya terasa lemas. Perempuan paruh baya yang berdiri di depannya, lantas mendekat. Dia memegang bahu Nur yang bergetar karena tangis.

"Budhe, M-mas Agus kecelakaan di mana? Bagaimana keadaannya?" tanyanya parau.

"Jangan cemas. Pak Agus sudah di tangani Pak Dokter. Ayo kalau m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status