Share

Part 40 Akhir Petualangan Gino

Agustus terbelalak. Laki-laki itu mengepalkan kedua telapak tangan. Rahangnya pun seketika mengeras geram.

Bugh!

Bugh!

Dua buah hantaman mengenai rahang dan pelipis Gino yang tidak siap. Laki-laki bertubuh kekar tersebut terhuyung ke belakang. Gino mengusap pelipisnya yang berdarah, lalu menyeringai.

"Itulah akibatnya, kalau kamu mengabaikan aku, Gus. Apa sih susahnya nurut, Sayang? Kamu nggak ingat, siapa dulu yang membuatmu melupakan mantan istrimu yang brengsek itu?"

"Diam kamu!" sentak Agus. "Jangan ungkit masa lalu yang bejat itu. Sadarlah, Gin. Apa yang kita lakukan itu salah. Menyalahi takdir Allah," ucap Agus melunak.

"Ha ha ha!" Gino terbahak, diikuti dua temannya. Mereka kompak mentertawakan Agus. "Wah, wah ... wah! Rupanya, mantan gay terganteng yang jadi incaran banyak orang ini sudah berubah jadi ustadz!" ejek Gino sinis.

Gino bertepuk tangan di depan wajah Agus. Dia melirik pada temannya yang tampak waspada.

"Pergilah, Gin. Jangan ganggu aku lagi. Kalau kamu tetap pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status