Share

Part 39 Permintaan Tak Biasa

Rahang Agustus mengeras. Dia menggenggam kuat handphone di tangan dengan geram. Agus melirik Nur yang masih menikmati es campur dan bakso.

"Siapa, Mas?" tanya Nur sedikit mencondongkan tubuh mendekat.

Agus segera menghapus pesan singkat tersebut, lalu menggeleng pelan. Laki-laki itu menatap manik hitam Nuraini, lalu meraih sendok dan menyuapkan satu sendok es campur pada istrinya.

"Em, nggak tahu. Nomor nggak dikenal, mungkin yang pesan emas tadi," jawabnya lirih.

Nuraini mengangguk, lalu meraih jemari tangan Agus dan menciumnya. Wanita itu mendongak dan beralih mengusap pipi sang suami.

"Semoga usaha Mas semakin lancar. Rezeki si Kembar. Setelah membuka toko furniture baru, nanti tambah lagi cabang toko emasnya," do'a Nur tulus.

"Aamiin, Sayang. Terima kasih sudah mendo'akan suami kamu, ya."

"Hem, iya, Mas." Nuraini mengangguk pelan. "Do'a istri juga jalan rezeki suaminya. Ya walaupun aku datang sebagai istrinya Mas, di saat Mas sudah kaya raya. Jadi, wajarlah kalau banyak yang menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status