Share

Part 49 Foto

Alifa langsung mendekati Farrel dan berdiri di samping meja kerja laki-laki itu. Alifa mengambil beberapa kertas nota yang semua terdapat tanda tangan sang suami.

Farrel mendongak, kemudian melingkarkan lengannya di perut sang istri. "Semua ini rejeki untuk kalian. Alhamdulilah, semenjak kamu hamil, Kemangi Ijo banyak banget pelanggannya. Cafè Biru juga begitu." Farrel berkata pelan sambil mencium perut Alifa.

Alifa menunduk dan membalas pelukan suaminya. Dia mengusap-usap bahu laki-laki itu. "Kenapa harus main rahasia-rahasia segala sih, Mas? Terus ngaku-ngaku sebagai sopir juga, apa maksudnya?" cecarnya gemas.

Farrel terkekeh, kemudian bangkit dari tempat duduknya. "Ya biar saja, orang tahunya Farrel itu berandalan. Ngapain juga sombong dan woro-woro punya cafe dan rumah makan?" dalihnya. "Ayo, kita keluar, kasihan teman-teman kamu nungguin."

Alifa mengangguk dan mengikuti arah pandangan Farrel yang menatap layar monitor CCTV. Wanita itu terkikik karena telah mengabaikan keberadaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status