Share

47. Beban Adam

Adam mendapat telepon dari mamanya di sore hari. Pria itu langsung bergegas ke rumah sakit ketika mamanya memberitahu jika Eddel mengamuk di rumah sakit.

Adam membuka pintu rawat bertepatan dengan sebuah benda melayang dan nyaris menyentuh kepalanya andai saja ia tidak bergerak cepat untuk menyingkir.

Adam menatap Eddel dan mamanya, kemudian beralih menatap beberapa dokter yang berusaha menenangkan Eddel.

"Eddel kenapa lagi?" Adam bertanya dengan nada dingin. Amarahnya masih tersimpan rapi untuk sang mama. Namun, Adam tidak bisa melampiaskan kemarahannya sekarang apalagi saat ini ada beberapa suster dan dokter yang sedang berusaha untuk menenangkan Eddel.

"Dia histeris lagi. Ini karena ada beberapa temannya yang datang berkunjung dan mengejeknya sebagai perempuan hina," jawab Winar. "Enggak tahu dari mana mereka bisa tahu kondisi Eddel yang sebenarnya." Winar menatap putrinya dengan sedih.

Wanita paruh baya itu terlihat kuyu. Apa lagi air matanya tidak berhenti mengalir memikirkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status