Share

Kesalahan

“Hana, kamu tau aku bukan orang penyabar.” Tatapan Reza sarat intimidasi dii bawah penerangan lampu mobil temaram kekuningan.

Hana menarik napas dalam-dalam untuk memulihkan energinya. Mulutnya sedikit mengerucut ketika mengembuskan napas. Diulanginya langkah itu sebanyak lima kali.

Tanpa sadar, mata elang Reza mengamati wajah Hana, mulai dari mata, hidung, pipi, dagu, dan terakhir mentok di bibir. Bayangan Prisha yang pernah singgah di hatinya, tiba-tiba berkelebat di benaknya.

Ia mulai membandingkan Prisha dengan Hana. Dua gadis itu sama-sama berhijab. Hana tidak secantik Prisha yang blasteran Turki. Namun, Reza tahu, di balik pelindungnya, Hana memiliki daya tarik yang mampu memantik api imajinasi lelaki hingga berkobar sampai tingkat panas yang tak tertahankan.

Tentu saja, Reza tahu. Sebab, ia sudah jadi korbannya.

Mata Hana bulat sempurna. Pantulan cahaya lampu menciptakan kilauan bintang-bintang cantik di permukaan bening matanya. Hidungnya yang bangir kearab-araban, menyim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status